Sampai saat ini Hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, baik di Negara maju maupun Negara Negara berkembang, termasuk Indonesia. Riset Kesehatan Daasar (Riskesdas) tahun 2007 mendapatkan prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun keatas di Indonesia cukup tinggi mencapai 31,7% dengan penduduk yang mengetahui dirinya menderita hipertensi hanya 7,2% dan yang minum obat antihipertensi hanya 0,4%. Sedangkan Menurut Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High Blood Pressure VII (JNC-VII), hampir 1 milyar orang menderita hipertensi di dunia. Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, hipertensi merupakan penyebab nomor 1 kematian di dunia. Data tahun 2010 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 28,6% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas menderita hipertensi.
Tekanan darah tinggi apabila tidak dikendalikan dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada target organ khususnya pada otak, jantung, ginjal, mata dan pembuluh darah perifer. Komplikasi pada target organ ini dapat menimbulkan kerusakan dan kecacatan permanen sehingga mengganggu kesehatan dan menurunkan produktifitas kerja penderitanya.
Dalam rangka Hari Kesehatan Sedunia (World Health Day) yang jatuh pada tanggal 7 April 2013, RSUP Sanglah sebagai salah satu institusi penyelenggara pelayanan kesehatan khususnya di Bali dan Nusa Tenggara merasa terpanggil untuk menyukseskan program ini dengan mendorong dilakukannya edukasi lebih luas kepada masyarakat umum. Untuk itu pada tanggal 8 April 2013 RSUP Sanglah Denpasar menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan dan Seminar sehari yang mengambil Tema : THE SILENT KILLER OF DEATH pada Guru SD se-Kodya Denpasar.
Seminar yang berlangsung seharit tersebut menampilkan pembicara yang ahli pada bidangnya. Tampil sebagai pemakalah utama, Dr nyoman Sutarka, Sp.PD,KGH,FINASIM, Konsultan Epidemiologi Hipertensi dan DR.Dr Waytan Sudana, Sp.PD-KGH.FINASIM, Konsultan Klinis dan Manajemen Hipertensi. Seminar yang diikuti ratusan guru SD tersebut berlangsung semarak dan antusias di moderator oleh Dr. Jodi Sidharta Loekman,Sp.PD.KGH.FINASIM.
“Sengaja kita sasar guru SD untuk edukasi hipertensi ini. Guru sebagai pendidik adalah profesi yang efektif dan terpercaya dimasyarakat dan didengar omongannya. Lewat para guru ini kita harapkan edukasi terkait hipertensi ini akan menyebar (getok tular) di masyarakat. Sekaligus untuk memberikan edukasi hipertensi dimulai sejak dini (tingkat SD)”, ujar Dr. Sutarga dirut RSUP Sanglah saat membuka seminar.
Dr Sutarga berharap seminar ini mampu mengetahui prevalensi hipertensi di kalangan masyarakat, menumbuhkan awareness masyarakat khususnya guru SD terhadap hipertensi dan sekaligus mendata seberapa besar para guru SD dan pegawai RSUP Sanglah mengetahui dirinya menderita hipertensi, ujar Dirut asal Tabanan ini diakhir sambutannya.
Sedangkan Drs. Ida Bagus Ketut Subagia, salah satu peserta seminar yang ditemui di sela – sela acara, menyambut baik berlangsungnya acara ini dan menyampaikan terima kasih telah diundang untuk mengikuti seminar yang penuh manfaat ini. “ kami sebagai guru sangat senang ikut acara semacam ini. Sangat bermanfaat bagi kami yang awam dengan dunia kesehatan. Disamping untuk diri sendiri, pengetahuan ini dapat juga kami jadikan bahan ajar untuk para murid kami, sehingga mereka mendapatkan pengetahuan hipertensi sejak dini. Mudah – mudahan RSUP Sanglah sebagai Institusi Kesehatan terbesar di Bali dapat secara rutin menyelenggarakan acara semacam ini dengan tema yang beragam”, ujar Guru SD asal Bangli ini.