Dalam rangka Peringatan hari International Thyroid Awareness Week di tahun 2022 sangat penting kami memberikan edukasi mengenai penyakit gondok serta mengetahui apa saja yang bisa menyebabkannya.  Penyakit gondok diberikan istilah tersebut sesuai dengan nama kelenjar yang menajdi tempat kelainan/ sumber kelainan. Kelenjar gondok atau dalam Bahasa medis kedokteran disebut dengan kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar yang memiliki banyak kegunaan, namun jika terlalu banyak diforsir dalam fungsinya tentunya menimbulkan akibat yang tidak baik, seperti kita kenal dengan penyakit gondok.

Di Indonesia sendiri, gondok termasuk penyakit yang paling banyak dialami. Bahkan tercatat pada tahun 2013, riset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat gangguan tiroid tertinggi di Asia Tenggara. Ada lebih dari 1,7 juta masyarakat Indonesia yang mengalami penyakit tersebut.

Adapun kelainan karena bentuk terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Difus: Pembesaran kelenjar yang merata, yakni pada bagian kanan dan kiri kelenjar sama-sama membesar.
  2. Nodul: Terdapat benjolan layaknya bola, baik tunggal maupun banyak. Nodul juga dapat berupa tumor yang jinak atau ganas.

Sedangkan berdasarkan pada kelainan fungsi terbagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Hipertiroid: Kumpulan manifestasi klinis akibat kelebihan hormon tiroid, sering kali disebut tirotoksikosis.
  2. Hipotiroid: Kumpulan manifestasi klinis akibat berkurangnya atau berhentinya produksi hormon tiroid
  3. Eutiroid: Tiroid berbentuk tidak normal, tetapi masih berfungsi dengan normal.

Penyakit gondok sering kali ditanggapi oleh masyarakat dengan cara yang keliru. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi terkait literasi penyakit ini di dalam masyarakat. Dalam tulisan yang berjudul UK Guidelines for the Use of Thyroid Function Tests, British Thyroid Association mengemukakan bahwa penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi kelenjar tiroid ini sering kali tidak terdeteksi.

Ada banyak penyebab seseorang mengalami gondok, mulai dari kekurangan yodium, adanya penyakit graves, penyakit hashimoto tiroiditis, gondok multinodular, solitary tiroid nodul, peradangan, dan kanker tiroid. Dari berbagai penyebab di atas, mungkin yang paling umum diketahui hanyalah akibat kekurangan yodium. Namun seperti pada pembahasan sebelumnya, tidak hanya satu penyebab saja namun juga beberapa penyebab lain yang mesti diwaspadai. Setelah mengetahui beberapa penyebab tadi kami menyarankan para sobat sehat untuk melakukan pemeriksaan terkait ke Pusat Kesehatan terdekat, khususnya ke dokter spesialis penyakit dalam, sehingga dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan penunjang seperti test hormone tiroid, ataupun pemeriksaan usg kelenjar gondok untuk memastikan kelainan tersebut sebelum dilakukan Langkah selanjutnya. Sekian mungkin informasi yang dapat kami berikan, Sadari Gangguan / kelainan gondok dan tetap jaga kesehatan anda.  Salam Sehat Sehat Indonesia..

Penulis:

Ida Bagus Aditya Nugraha, Divisi Endokrinologi

REFERENSI

  • American Thyroid Association (2021). Goiter.
  • American Thyroid Association (2021). Iodine Deficiency.
  • National Health Services Inform Scotland (2021). Illnesses and Conditions. Underactive Thyroid.
  • National Institute of Health (2020). MedlinePlus. Simple Goiter.
  • National Health Services UK (2019). Health A to Z. Goitre.
  • Tata Laksana Gangguan Tiroid. Kelompok Studi Tirodiologi Indonesia. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2017