Garam khususnya garam beryodium suatu hal kecil yang terkadang terlupakan. Dari uraian namanya garam yodium ini adalah suatu jenis garam dengan kandungan utama yodium yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air. Yodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Yodium diperlukan tubuh dalam pembentukan hormon tiroksin  untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Nah sedangkan garam beryodium adalah suatu garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (Kalium Iodat).

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Garam beryodium yang digunakan sebagai konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI ) yakni mengandung yodium sebesar 30 – 80 ppm. Saat ini banyak garam dengan label beryodium tapi ternyata kandungan yodiumnya nol.  Untuk mengetahui apakah garam yang dijual di warung atau toko mengandung yodium atau tidak, dengan membaca label kemasannya. Pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan “ Garam Beryodium “. Selain itu dapat diketahui dengan melakukan pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan uji iodin tes.Pada beberapa tahun yang lalu akibat tingginya penyakit GAKI ( Gangguan Akibat Kekurangan Iodium/Yodium) ini menjadi focus atau perhatian pemerintah sehingga program peningkatan penggunaan garam yodium ini mulai ditingkatkan.

odium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya berbeda-beda tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan.  Kandungan iodium   pada buah dan sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan hewan serta produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut merupakan sumber iodium alamiah.  Sumber lain iodium adalah garam dan air yang difortifikasi.

Selama bertahun-tahun, penggunaan garam beriodium sudah dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk memeberantas GAKI di sejumlah besar negara. Kebjakan bersama yang dibuat WHO, UNICEF, dan ICCIDD merekomendasikan bahwa untuk memberikan lebih kurang 120-140 g iodium/hari, kadar iodium dalam garam pada  saat diproduksi harus berkisar 20-40 mg iodium per kilogram garam. Rekomendasi ini mengasumsikan bahwa 20% iodium akan hilang dalam perjalanan dari tempat produksi hingga rumah tangga, sementara 20% lainnya hilang pada saat memasak, dan asupan garam rata-rata adalah 10 gram per orang per hari.. Mari berantas GAKI dengan peningkatan penggunaan garam beryodium. Salam Sehat..Sehat Indonesia.

Penulis:

Ida Bagus Aditya Nugraha Divisi Endokrinologi

Referensi

deneme bonusu veren siteler - takipcimx 1000 - buy tiktok likes - buy tiktok likes - gizli hesap görme - Sohbet odaları - deneme bonusu veren siteler - deneme bonusu veren siteler - Twitch viewer bots - Betnano giriş