Gambaran Umum
Berdasarkan data nasional terakhir Kementerian Kesehatan Republik Indonesia khususnya data morbiditas dan mortalitas di fasilitas-fasilitas kesehatan, ternyata penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Selain itu terdapat perubahan profil sosial ekonomi dari penderita penyakit jantung dan pembuluh darah dari kelompok masyarakat dengan sosial ekonomi menengah ke atas, kini tidak jarang dialami pula oleh kelompok sosial ekonomi rendah (miskin/tidak mampu). Faktor-faktor penyebab tingginya angka kejadian penyakit jantung koroner atau gagal jantung adalah masyarakat belum sepenuhnya memahami faktor resiko penyakit jantung koroner, kurangnya pengendalian penyakit infeksi, sanitasi dan gizi buruk, serta adanya infeksi dan imunitas rendah.
Luasnya cakupan pada berbagai sosial ekonomi merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, mengingat tata laksana penyakit ini pada tingkat kuratif memerlukan tehnologi tinggi dan biaya tinggi pula. Saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Pelayanan Jantung Terpadu dimana di RS Ngoerah telah berdiri Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) yang keterpaduannya meliputi fasilitas, prasarana, maupun SDM, yang menangani berbagai jenis penyakit jantung dan pembuluh darah pada berbagai usia. Diharapkan PJT ini dapat menghasilkan layanan spesialistik dan subspesialistik jantung dan pembuluh darah yang berkualitas, efektif dan efisien sehingga untuk itu diperlukan tatakelola yang baik sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Berdasarkan pada standar Pedoman Pelayanan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Tahun 2014. Instalasi PJT berkembang dengan mengacu pada standar tersebut dimana sebagai koordinator dan pembina seluruh pelayanan kesehatan jantung dan pembuluh darah di Indonesia secara berjenjang, RSJPDHK bertanggung jawab ikut bekerja sama dalam mewujudkan pusat-pusat pelayanan jantung yang berkualitas di seluruh tanah air sehingga masyarakat dapat memperoleh akses pelayanan yang lebih cepat mudah dan terjangkau. PJT sebagai unit kerja (instalasi) pelayanan jantung dan pembuluh darah strata tersier yang dilaksanakan secara terpadu oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, perawat maupun teknisi kardiovaskular. Dokter spesialis lain yang terkait dengan penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah seperti antara lain dokter spesialis bedah thoraks, spesialis anastesi, spesialisperawatan intensif, spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis neurologis, spesialis gizi klinik, spesialis pulmonologi, spesialis patologi klinik, dan ,mikrobiologi serta spesialis lain yang terkait. Seluruhnya bekerja atas dasar prinsip pendekatan tim. Tata laksana penyakit dilaksanakan dengan berpedoman pada standar pelayanan medik dan clinical pathway.
Adapun dasar Kebijakan Nasional PJT adalah; Memberikan pelayanan jantung yang bermutu, merata, efisien, dan aman ; Mengembangkan pelayanan jantung terpadu secara berjenjang (sistem rujukan ); Meningkatkan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, secara terarah dan terpadu ; Memfasilitasi kolaborasi untuk alih tehnologi baik di dalam maupun luar negeri, serta SK Menkes 1102 / 2007 tentang: RS Jantung Harapan Kita sebagai Pusat Jantung Nasional (PJN ) PJT sebagai jejaring PJN, dan Pusat pelayanan Jantung Regional dan SK Dir RS Sanglah : HK.00.06.A10.14659. 21 Desember 2005 tentang: pembentukan Instalasi PJT di RSUP Sanglah, sebagai tempat bekerjanya SMF dan Staf Fungsional lainnya.
Sejarah berdirinya Instalasi PJT
- Tahun 1978 : Mulai didirikan UPIJ ( Unit Perawatan Intensif Jantung ) dibawah pengawasan Prof.Dr. Murdowo, dr. Ketut Suwitra, dr. Wayan Wita.
- Tahun 1985 : dr. Wayan Wita, SpJP sebagai spesialis jantung pertama di Bali.
- Tahun 1993 : dr. Anwar Santoso, SpJP bergabung sebagai staf di Sub Bagian Kardiologi SMF Penyakit Dalam.
- Tahun 1995 : dr. I G N Putra Gunadi,SpJP bergabung sebagai staf di Sub Bagian Kardiologi SMF Penyakit Dalam.
- Tahun 1996 : dr. Badjra Nadha,SpJP bergabung sebagai staf di Sub Bagian Kardiologi SMF Penyakit Dalam. Dr. Ida Bagus Agung Winaya,SpA, mulai bergabung ke Sub Bagian Kardiologi Anak, SMF Ilmu Kesehatan Anak.
- Tahun 1998 : Mendapat bantuan dari RS. Jantung Harapan Kita Jakarta berupa: 1 unit peralatan bedah jantung, 1 unit mesin jantung paru, 1 unit peralatan anastesi jantung mulai melakukan operasi jantung terbuka dengan bantuan tenaga penuh dari RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, dr Tarmizi dkk.
- Tahun 1999 : dr. Ketut Rina, SpPD,SpJP, bergabung dengan Sub Bagian Kardiologi SMF Penyakit Dalam.
- Tahun 2000 : Mendapat bantuan 1 unit Cath-Lab ( Philips ) dari Pemerintah Pusat dan mulai melakukan Kateterisasi Jantung. dr. Nyoman Semadi,Sp.B,Sp.BTKV, bergabung sebagai ahli bedah jantung pertama di Bali dan sebagai Kepala Sub. Bagian Bedah Thorak SMF Bedah. Setelah menyelesaikan pendidikan BTKV di RS JHK, RSCM dan Austin Hospital Melbourne.
- Tahun 2003 : dr. Ketut Putu Yasa, Sp.B,Sp.BTKV, bergabung sebagai staf Bedah Thorak SMF Bedah. Setelah menyelesaikan pendidikan BTKV di RS JHK, RSCM, RS Persahabatan, RS Dr. Sutomo.
- Tahun 2005 : Mendapat bantuan dari pemerintah Australia ( AUS AID ) berupa 1 unit gedung ICCU dan ICU.
- Tahun 2005 : Berdiri Lab/SMF Kardiologi yang terpisah dari Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam, dengan Kepala Lab, dr. Ketut Rina, SpPD,SpJP. (15 Februari 2005)
- Tahun 2005 : Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu ( PJT ) secara resmi berdiri dan sekaligus pelantikan Prof. DR.Dr I Wayan Wita, SpJP sebagai Kepala Instalasi dan dr. Ketut Putu Yasa,SpB,SpBTKV sebagai Wakil Kepala Instalasi beserta seluruh unit kerja di lingkungan Instalasi PJT (27 Desember 2005)
- Tahun 2005 : Selubung papan nama Instalasi PJT dibuka oleh Ibu Menkes, DR.dr. Fadillah Supari,SpJP dan untuk sementara gedung PJT mengambil tempat di eks gedung SMF Anastesi (30 Desember 2005)
- Tahun 2007 : dr. Ketut Putu Yasa,SpB,SpBTKV secara resmi diangkat sebagai Kepala Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu ( PJT ) dan dr. I G N Putra Gunadhi, SpJP diangkat sebagai Wakil Kepala Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu ( PJT ) pada 8 Pebruari 2007
- Tahun 2007 : dr. Bagus Ari Pradnyana Dwi Sutanegara, Sp.JP bergabung sebagai staf di SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler (1 Nopember 2007)
- Tahun 2008 : dr. Eka Gunawijaya, Sp.A menyelesaikan pendidikan Konsultan Pediatrik Kardiologi (1 September 2008)
- Tahun 2008 : Peletakan batu pertama untuk rencana pembangunan Gedung baru PJT oleh Menkes RI (14 Oktober 2008)
- Tahun 2008 : Menerima tambahan 1 unit mesin Echocardiography (KSO) yang ditempatkan di Instalasi PJT (25 Nopember 2008)
- Tahun 2008 : Menerima 1 unit mesin IABP (6 Desember 2008)
- Tahun 2009 : Menerima bantuan alat kesehatan dari Departemen Kesehatan RI yang bersumber dari dana APBN
- Tahun 2010 : Mulai mengadakan Road show ke RS Daerah/ RS Jejaring yang ada di Bali
- Tahun 2012 : Menerima tambahan 1 unit mesin Echocardiography (KSO) yang ditempatkan di Instalasi PJT.
- Tahun 2013 : Pemelaspasan gedung PJT (18 Januari 2013)
- Tahun 2013 : Pelayanan Poliklinik jantung yang sebelumnya di bawah Instalasi rawat jalan pindah ke gedung PJT (26 Pebruari 2013)
- Tahun 2013 : Pelayanan echo dan holter pindah ke gedung PJT baru (18 Maret 2013)
- Tahun 2013 : Pelayanan NICU yang sebelumnya dibawah instalasi IRD pindah ke PJT (3 April 2013)
- Tahun 2013 : Pelayanan ICCU yang sebelumnya dibawah IRIT pindah ke PJT (30 Mei 2013)
- Tahun 2013 : Ruang Emergency Jantung dibuka (7 Agustus 2013)
- Tahun 2013 : Prof. Dr.dr. I Wayan Wita dilantik sebagai Ka. Instalasi PJT (15 Juli 2013)
- Tahun 2013 : Peresmian gedung PJT oleh Menteri Kesehatan RI (29 Agustus 2013)
- Tahun 2013 : Dibuka pelayanan Intermediate Jantung di lantai 3 gedung PJT (14 September 2013)
- Tahun 2015 : Dibuka Klinik Stop merokok Prevensi dan Rehabilitasi Jantung (20 Januari 2015)
- Tahun 2015 : Dibuka pelayanan Cath Lab dengan mesin KSO di Instalasi PJT lantai 2 (26 Januari 2015)
- Tahun 2015 : NICU pindah ke Gedung Cempaka (30 Juni 2015)
- Tahun 2017 : Mulai dilakukannya tindakan cath lab di lantai 1 (24 Juli 2017)
- Tahun 2017 : Mulai dilakukannya tindakan elektrofisiologi study di ruang cath lab lantai 1 (29 Agustus 2017)
Rekapan Tenaga di Instalasi PJT
URAIAN | PNS | HONOR | KONTRAK | TOTAL | ||||||||||||
S3 | S2 | S1 | DIV
| DIII
| SMA
| S1 | D IV | D III | SMA | S1
| DIV | DIII | D I | SMA | ||
DOKTER | 1 |
| 3 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| 4 |
PERAWAT |
| 1 | 26 | 3 | 29 |
| 5 |
| 16 |
|
|
| 1 |
|
| 81 |
ADM |
|
| 1 |
|
|
| 1 |
|
|
|
|
|
|
|
| 2 |
BILLING |
|
|
|
| 1 | 2 | 3 |
|
|
|
|
|
|
|
| 6 |
CS |
|
|
|
|
| 3 |
|
|
|
|
|
|
|
|
| 3 |
JUMLAH | 1 | 1 | 30 | 3 | 30 | 5 | 9 |
| 16 |
|
|
| 1 |
|
| 96 |
Sasaran Strategis
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka kami memiliki strategi operasional sebagai berikut :
Integrated cardiac care
Mengembangkan dan dan meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki sistem pelayanan terpisah menjadi sistem pelayanan terpadu
Human resources development
Mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan dibidang pengembangan sumber daya manusia
Equipment and fasilitation
Mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki, melengkapi dan mengganti alat dan sarana pelayanan
Financial support
Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang dapat mendukung dan menjamin biaya pelayanan dan operasional pelayanan jantung terpadu (PJT).
Ruang Perawatan
Lantai 1
- Ruang Echo ( 3 bed, 2 ruangan)
- Ruang Holter ( 1 Ruangan )
- Poliklinik ( 4 Ruangan )
- Emergency Jantung ( 1 Ruangan, 5 bed )
- Ruang Administrasi/billing
- Ruang Perawat
- Ruang dokter Jaga
- Ruang Edukasi
- Ruang Dokumen
- Ruang Transit PJT ( 4 bed )
- Ruang EP LAB
Lantai 2
- ICCU ( 12 bed )
- Ruang RR Cath Lab ( 2 bed )
- Ruang Cath – Lab
Lantai 3
- Ruang Rawat Intermediate (13 bed)
- Ruang Klinik Stop Merokok
- Ruang Prevensi dan Rehabilitasi Jantung
- Ruang Gizi
- Ruang Farmasi
Fasilitas
- Ruang Tunggu yang representatif bagi penunggu pasien poliklinik maupun emergensi jantung
- Helipad untuk evakuasi emergensi
- Layar TV edukatif
- Ruangan ber-AC
- Sistem Air Panas dan dingin di ruang-ruang perawatan
- Lift dengan daya tampung 10-15 orang
- 2 Buah Ruang Pertemuan untuk acara-acara pelatihan dan rapat Instalasi
- CCTV System
- Echo : 5 unit (termasuk 1 echo portable, 1 unit di Wing Amerta)
- Treadmill : 2 unit (termasuk di Wing Amerta)
- ESMR : 1 unit
- Holter : 2 unit
- Cath-Lab : 2 unit
- Mesin CPB : 1 unit
- Mesin IABP : 1 unit
- EP : 1 unit
PROGRAM DAN PELAYANAN
Pelayanan Rawat Jalan
Poliklinik PJT buka setiap hari kerja dari pukul 07.30 Wita sampai pukul 16.00 Wita, dimana pelayanannya meliputi Konsultasi di bidang Kardiologi Dewasa, Kardiologi Anak, Bedah Non Invasif Jantung, dan Anastesi Jantung.
Pelayanan Diagnostik Jantung yaitu
Echocardiografi dan Treadmill di Instalasi PJT dan Wing Amerta
Pelayanan EKG
Di Poliklinik, dan setiap ruang rawat inap
Pelayanan Kateterisasi Cardio vaskuler (Cath-Lab)
Pelayanan Emergensi/observasi Jantung 24 Jam
Pelayanan Gizi Klinik terkait di masing-masing ruang perawatan intensif
Pelayanan Klinik Stop Merokok dan Rehabilitasi Jantung
EP Lab (dalam proses)
JAM BUKA / OPERASIONAL & PEMBAGIAN JAM KERJA
JAM BUKA OPERASIONAL
Poliklinik Jam 07.30-16.00 Wita
Emergensi Jantung 24 jam
PEMBAGIAN JAM KERJA
Sesuai dengan pembagian jam kerja di masing-masing ruangan
Shift dan full time